Mempelajari 7 Lapisan OSI Layer



  • Pengenalan Model Jaringan
Saat ini, kita memasuki bagian mengenai Model Jaringan. Modul ini akan secara
menyeluruh menjelaskan tentang model jaringan, protokol jaringan, dan komunikasi
data. Dalam buku karya Stallings (2014), setiap lapisan dalam model OSI Layer
diuraikan secara detail, termasuk fungsi, protokol, dan ciri khas dari setiap lapisan
tersebut. Ada dua model jaringan yang menjadi rujukan utama di seluruh dunia, yaitu
Model OSI dan Model TCP/IP, dan keduanya memiliki perbedaan yang mencolok,
baik dalam fungsi maupun susunan protokol yang digunakan.
Protokol, sebagai seperangkat aturan, memainkan peran penting dalam menentukan
cara data ditransmisikan antara perangkat yang berbeda dalam jaringan. Namun,
untuk saat ini, kita akan fokus pada memahami model jaringan.
Belajar tentang model jaringan adalah langkah awal yang baik untuk memahami cara
kerja komunikasi dalam sebuah jaringan. Sebelum kita lebih jauh memasuki materi
tentang model jaringan, penting bagi kita untuk mengenal apa sebenarnya model
jaringan itu.
Secara sederhana, model jaringan adalah penjelasan mengenai arsitektur,
komponen, dan desain yang digunakan untuk membangun komunikasi antara sistem
sumber dan tujuan. Model jaringan juga sering disebut sebagai protocol stacks,
protocol suites, atau network stacks.
Sejarahnya mencatat bahwa ada banyak model jaringan yang digunakan oleh
berbagai perusahaan dan organisasi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
mereka, termasuk Systems Network Architecture (SNA-IBM), AppleTalk, Novell
Netware, dan Open System Interconnection (OSI).


Perlu dicatat bahwa ISO, yang merupakan singkatan dari International Organization
for Standardization, dan ITU, yang adalah International Telecommunication Union,
memiliki beberapa model jaringan yang kini kebanyakan sudah tidak digunakan lagi dan dianggap usang karena popularitas model TCP/IP. TCP/IP, yang singkatan dari
Transmission Control Protocol/Internet Protocol, merupakan kumpulan protokol
yang digunakan pada hampir semua sistem komunikasi modern.
TCP/IP saat ini adalah model jaringan yang paling umum digunakan dan menjadi
bahasa universal untuk internet. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan sistem
komunikasi inti yang memungkinkan setiap perangkat yang terhubung ke internet
dapat saling berkomunikasi secara bersamaan.
Meskipun TCP/IP menjadi model jaringan yang dominan, ini tidak berarti bahwa kita
tidak perlu mempelajari model OSI. Model OSI tetap relevan dan penting untuk
dipahami karena dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan menjadi
poin referensi penting dalam memahami sistem komunikasi jaringan secara
keseluruhan.


  • Model OSI
Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah suatu model jaringan teoretis
yang bertujuan untuk mengstandardisasi komunikasi antara perangkat melalui
jaringan. Istilah "teoretis" di sini merujuk pada fakta bahwa model ini tidak memiliki
implementasi praktis. Model OSI hanya berfungsi sebagai konseptualisasi yang
menjelaskan bagaimana aplikasi dapat berinteraksi melalui jaringan.
Meskipun bersifat konseptual, penting bagi kita untuk memahami model OSI. Model
OSI sering digunakan dan diajarkan dalam lingkungan akademik dan oleh berbagai
organisasi yang menyelenggarakan sertifikasi dalam bidang jaringan. Hampir tidak
ada kurikulum pendidikan jaringan yang lengkap tanpa memahami dasar-dasar dari
model OSI. Silakan lihat gambar berikut untuk lebih memahami struktur model OSI:


Model OSI memiliki 7 lapisan yang digunakan untuk menggambarkan interaksi
komunikasi antar perangkat. Ketika seseorang mengirim data, data tersebut akan
melewati 7 lapisan, dimulai dari lapisan ketujuh (application layer) dan berakhir di
lapisan pertama (physical layer).

Di sisi penerima data, data yang dikirim akan masuk melalui lapisan pertama
(physical layer) dan berjalan melalui semua lapisan hingga mencapai lapisan ketujuh
(application layer), di mana akhirnya data tersebut diterima oleh penerima.
Proses komunikasi data yang terjadi pada model OSI dapat disederhanakan seperti
itu. Peterson dan Davie (2012) memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam
jaringan komputer dan memberikan penjelasan mendetail tentang setiap lapisan
dalam model OSI Layer. Sekarang, mari kita analisis masing-masing lapisan dari
model OSI ini untuk memahaminya dengan lebih mendalam.
Application Layer (Layer 7)
Application layer merupakan lapisan ketujuh dari Model OSI. Lapisan ini
berfungsi sebagai antarmuka yang langsung berinteraksi dengan data dari
pengguna. Contohnya, ketika Anda membuka sebuah situs web, tugas
application layer adalah menyusun permintaan yang akan dikirim melalui
jaringan.
Namun, penting untuk diingat bahwa aplikasi itu sendiri tidak termasuk dalam
application layer. Dalam konteks ini, browser yang Anda gunakan untuk
membuka sebuah situs web bukanlah bagian dari application layer.
Application layer hanya mencakup elemen yang dibutuhkan oleh aplikasi
untuk memastikan data dapat disajikan dengan baik. Contohnya, protokol
HTTP, header, dan cookie adalah bagian dari application layer, sedangkan
aplikasi itu sendiri tidak termasuk. Protokol yang umumnya beroperasi di
lapisan ini termasuk HTTP, FTP, SMTP, dan sejenisnya.

Presentation Layer (Layer 6)
Presentation layer memiliki tanggung jawab untuk mengonversi data
sehingga sistem yang menggunakan format data yang berbeda dapat saling
bertukar informasi.
Di sisi pengirim data, layer ini bertugas untuk hal-hal seperti enkripsi
(encryption), kompresi (compression), dan pengodean (encoding) data.
Sementara itu, di sisi penerima, layer ini bertugas untuk hal-hal semacam
dekripsi (decryption), dekompres atau membalikkan kompresi
(decompression), dan dekode (decoding) data.

● Session Layer (Layer 5)
Session layer memiliki tanggung jawab untuk membuka, mempertahankan,
dan menutup sesi komunikasi antara dua atau lebih perangkat (atau antara
komputer dan pengguna) yang berinteraksi.
Lapisan ini berperan dalam memastikan autentikasi, otorisasi, dan
sinkronisasi berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, ketika Anda login ke
sebuah situs web, Anda akan tetap dalam status login hingga Anda

melakukan logout. Atau ketika menonton video di Youtube, session layer
memastikan audio dan video yang diterima tampil secara bersamaan dan
terkoordinasi dengan baik.
Session layer juga bertanggung jawab atas checkpoint. Misalnya, ketika Anda
mengirim file berukuran 500 MB, session layer dapat menetapkan checkpoint
setiap 10 megabyte. Jika sesi komunikasi tiba-tiba terhenti, komunikasi dapat
dilanjutkan dari checkpoint terakhir. Dengan demikian, daripada mengirimkan
kembali seluruh file dari awal, data akan dikirimkan mulai dari checkpoint
terakhir, misalnya dari 300 MB, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.

Transport Layer (Layer 4)
Transport layer adalah lapisan di mana data dibagi menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil, yang disebut segment.
Tanggung jawab utama dari transport layer adalah memastikan pengiriman
segment data di jaringan yang handal. Data harus sampai ke tujuan tanpa
rusak atau terkorupsi. Jika terjadi kesalahan dalam pengiriman, data akan
dikirim ulang.
Selain itu, lapisan ini juga bertugas menetapkan port sumber (source port)
dan port tujuan (destination port) ke setiap segment. Port di sini dapat
dianggap sebagai beberapa input ke saluran jaringan yang sama. Protokol
yang beroperasi pada transport layer meliputi TCP dan UDP.

● Network Layer (Layer 3)
Network layer bertugas untuk memecah segment ke dalam paket (packet).
Sebuah packet memiliki dua bagian:
1. Header: Berisi informasi tentang paket itu sendiri.
2. Body: Data aktual yang sedang dikirim.
Pada lapisan network layer, perangkat lunak jaringan akan menyisipkan
header (IP header) ke setiap paket ketika dikirim melalui Internet. Di sisi
penerima, perangkat lunak jaringan akan menggunakan header ini untuk
memahami cara menangani paket tersebut.
Header berisi informasi tentang konten, sumber, dan tujuan dari setiap paket
(seperti menempelkan amplop dengan alamat pengirim dan penerima).
Informasi dalam header termasuk IP address tujuan, ukuran total paket, tanda
apakah paket telah terfragmentasi (dipecah menjadi bagian yang lebih kecil)
selama perjalanan, dan informasi tentang berapa banyak jaringan yang telah
dilewati oleh paket.
Sebagai ilustrasi, IP address dapat disamakan dengan alamat unik yang
digunakan untuk mengidentifikasi koneksi komputer ke jaringan. Anda dapat
memahami IP address sebagai alamat rumah.
Ketika Anda ingin mengirim surat kepada teman lama, salah satu informasi
penting yang harus disertakan adalah alamat rumahnya, bukan? Dengan
begitu, petugas pos akan lebih mudah dalam memproses surat Anda dan
memastikan bahwa surat terkirim ke alamat yang benar.

Data Link Layer (Layer 2)
Data link layer bertanggung jawab untuk memecah packet ke dalam frame.
Pada data link layer, selain itu, setiap frame juga akan diberi tanda source
MAC address dan destination MAC address.
Bagi yang belum terbiasa, MAC (Media Access Control) address adalah
identifikasi unik yang terdapat pada kartu jaringan atau kontrol antarmuka
jaringan untuk digunakan sebagai alamat jaringan. MAC address juga dikenal
sebagai alamat fisik dari perangkat jaringan. Penting untuk dicatat bahwa
MAC address berbeda dengan IP address yang digunakan untuk
mengidentifikasi koneksi perangkat di jaringan.
Anda bisa menganggap MAC address sebagai identitas unik dari diri Anda,
seperti nama lengkap, jenis kelamin, dll. Dalam analogi sebelumnya, jika IP
address adalah alamat rumah, maka dalam hal ini MAC address adalah nama
lengkap Anda. Dengan informasi ini, petugas pos akan mengirim surat ke
alamat yang tepat dan kepada orang yang sesuai.

● Physical Layer (Layer 1)
Layer terakhir dari model OSI adalah physical layer yang melibatkan semua
perangkat keras, seperti router, kabel, dan switch. Di layer ini, frame diubah
menjadi aliran bit (1 dan 0) dan kemudian dikirim ke penerima.








 

 

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak